Amy Alden (Anna Paquin) berpisah dengan ayahnya ketika ia berusia tiga tahun. Ia bepergian dari satu kota ke kota lain di banyak negara bersama ibunya, seorang penyanyi. Sementara ayahnya (Jeff Daniels), seorang pematung, tinggal di sebuah kota kecil di Kanada. Suatu waktu ketika Amy dan ibunya berada di New Zealand, kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa ibu Amy. Thomas Alden, ayah Amy, datang untuk membawanya pulang ke Ontario, Canada.
Hari-hari pertama yang sulit harus Amy jalani bersama ayahnya. Sudah sepuluh tahun mereka tidak pernah berjumpa dan sekarang, mau tidak mau, ia harus tinggal bersama ayahnya. Thomas kembali sibuk mengejar ketertinggalannya pada suatu proyek seni sedangkan Amy mencoba mengatasi rasa kesepian dan kehilangannya seorang diri. Sampai suatu waktu ia menemukan sebuah sarang rusak dengan lima belas butir telur di halaman rumah ayahnya.
Amy membawa semua telur itu ke gudang, meletakkannya di sebuah laci lemari baju-baju lama ibunya dan melengkapinya dengan sebuah lampu untuk memanaskan suhu disekitarnya. Keesokan harinya, sepulang sekolah, ia pergi meliha telur-telur tersebut dan mendapati semuanya sudah menetas. Lima belas anak angsa Kanada di dalam laci lemari baju ibunya!!
Rumah tempat tinggal Amy sangat luas dan beberapa bagian diantaranya adalah sebuah sebuah hutan kecil tempat angsa-angsa Kanada tinggal pada musim-musim tertentu sebelum dan sesudah mereka bermigrasi ke arah selatan ke North Carolina, Amerika Serikat. Pada waktu itu tidak semua orang peduli dengan keberadaaan angsa-angsa yang seringkali ditembak untuk diambil bulu serta dagingnya ini, bahkan seseorang berencana akan membangun sesuatu di atas tanah tersebut.
Kelima belas angsa Amy semakin besar, sejak mereka dapat berjalan mereka selalu mengikuti Amy kemanapun dia pergi. Dari seorang petugas, Thomas mengetahui bahwa siapapun yang pertama kali dilihat oleh angsa kecil ketika ia baru saja menetas akan dianggap sebagai ibu mereka. Dan demikianlah Amy berperan dalam masa pertumbuhan kelima belas angsa Kanada yang yatim piatu tersebut. Dengan mengikuti suara angsa dewasa, ia memberi makan dan mengajak angsa-angsa tersebut berjalan, berlari dan akhirnya terbang..
Satu hal yang tidak bisa di ingkari Amy mengenai angsa-angsa peliharaannya adalah bahwa suatu saat nanti mereka harus terbang menuju selatan untuk bermigrasi dan tinggal disana sementara waktu. Bagi angsa-angsa liar, mereka akan mengikuti induknya dalam perjalanan migrasi mereka namun bagi angsa-angsa Amy..tidak ada yang bisa menunjukkan arah perjalanan migrasi mereka kecuali...ia sendiri.
Amy menjadi semakin dekat dengan Thomas dalam usaha mereka mempersiapkan kelima belas angsanya bermigrasi ke selatan. Thomas membuatkan Amy sebuah pesawat terbang kecil dengan badan pesawat bergambar dan berbentuk angsa Kanada diatasnya, selain sebuah pesawat lain untuk dirinya sendiri. Sebuah lahan pelestarian alam di North Carolina yang mengalami nasib sama dengan hutan kecil di atas tanah milik ayah Amy sudah dipersiapkan sebagai tujuan migrasi kelima belas angsa Amy. And the journey begins.....
Amy terbang di depan, memimpin barisan angsa-angsa Kanada sementara ayahnya ada di belakang barisan, mengawal. Angsa-angsa Amy tidak terbiasa terbang dengan kecepatan dan ketahanan normal angsa liar oleh karena itu beberapa tempat sudah dipersiapkan untuk mereka beristirahat sebelum kembali terbang. Semuanya berjalan dengan baik, meski mereka harus melewati sekelompok penembak angsa, awan tebal, gedung-gedung bertingkat serta kerusakan mesin pesawat yang dikendarai Thomas. Perjalanan mereka menggemparkan Amerika Serikat, stasiun televisi meliput perjalanan tersebut secara eksklusif dan banyak orang menunggu kedatangan Amy, the geese girl who leads the orphan geese, beserta angsa-angsanya di tempat tujuan.
Gelombang protes penutupan lahan pelestarian di North Carolina yang akan dijadikan tujuan migrasi kelima belas angsa Amy berdatangan, mereka mendukung pelestarian lahan tersebut dan menolak rencana pembangunan lahan tersebut untuk manusia. Mereka menunggu kedatang Amy dan angsa-angsanya. Setelah tiga malam, mereka hampir tiba di tempat tujuan. Pesawat yang dikendarai Thomas rusak total dan Amy harus melanjutkan perjalanan seorang diri. Dan ia berhasil, tepat ketika sebuah traktor bersiap meratakan tanah lahan pelestarian di North Carolina tersebut, Amy datang dengan kawanan angsa dibelakangnya. Semua bersorak-sorai, semua bergembira karena Amy berhasil menunjukkan jalan migrasi bagi kelima belas angsa Kanada tersebut dan karena lahan pelestarian tersebut tidak jadi di ratakan.
Akhir yang melegakan. Angsa-angsa Amy tinggal disana dengan cukup air, cahaya matahari dan makanan sampai musim dingin di Kanada selesai dan akhirnya mereka kembali ke halaman rumah Amy di Ontario, Canada di musim selanjutnya. Cerita yang alami, patut di tonton oleh anak-anak yang juga masih alami.
No comments:
Post a Comment