Film ini bercerita mengenai dua keluarga yang berbeda budaya dan mengambil lokasi di Amerika Serikat. Flor Moreno (Paz Vega), seorang Meksiko, yang bermigrasi ke Amerika bersama dengan anak tunggalnya, Cristina, bekerja sebagai pengurus dan pengasuh pada keluarga Clasky. Keluarga Clasky terdiri dari John Clasky (Adam Sandler); seorang koki terkenal, Deborah Clasky; istri John; dua anak mereka Bernie dan Georgie serta Evelyn Wright, ibu Deborah.
Setelah ditinggal pergi oleh suaminya, Flor memutuskan untuk memulai hidup baru di Amerika. Bersama dengan anaknya, ia mencari sebuah daerah dengan penduduk mayoritas warga hispanik dan akhirnya menemukannya di negara bagian Los Angeles, sebuah kawasan dengan mayoritas 48% hispanik. Seorang sepupu menampung mereka berdua. Pada awalnya Flor bekerja dobel untuk menghidupi keluarga, sementara Cristina dirumah belajar mandiri mengurusi dirinya sendiri. Mereka hanya berbicara dalam bahasa Spanyol meskipun akhirnya Cristina bersekolah dan dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Bagi Flor, dunia diluar wilayah hispanik adalah dunia yang tidak perlu diketahuinya. Ia hanya mengenal kebudayaannya yaitu Meksiko. Dia cukup menjaga anaknya mengenai hal ini. Cristina tumbuh dalam budaya Meksiko. Mereka hidup aman dan bahagia.
John dan Deborah adalah teman SMA. Sejak saat itu mereka pacaran dan akhirnya menikah. Diceritakan dalam film ini bahwa hubungan Deborah dengan ibunya, Evelyn Wright tidak harmonis. Sebagai seorang penyanyi terkenal di jamannya, Evelyn tidak memperdulikan Deborah dimasa-masa penting pertumbuhannya sampai akhirnya hubungan mereka tidak dekat dan Deborah menjadi orang yang aneh dan egois. Deborah menyalahkan kondisi ini pada Evelyn. Demikian juga hubungan Deborah dengan kedua anaknya, Bernie dan Georgie. Deborah seringkali tidak dapat memahami kebutuhan anak-anaknya dan sibuk dengan pemikirannya sendiri. Dalam pernikahan mereka, John selalu hadir sebagai penengah dan pendamping antara Deborah, kedua anaknya dan Evelyn. Acapkali waktu John bekerja dikorbankan supaya dapat berada ditengah-tengah keluarga.
Semenjak Cristina beranjak remaja, Flor tidak punya pilihan lain kecuali mencari sebuah pekerjaan yang dapat menghidupi keluarganya sehingga ia punya cukup waktu untuk mendampingi dan mengawasi pertumbuhan Cristina. Mau tidak mau Flor harus keluar dari wilayah aman kaum hispanik dan masuk ke dunia luar, dunia yang selama ini ia hindari. Dalam sebuah interview dengan Deborah dan ditemani oleh sepupunya sebagai penerjemah bahasa, Flor mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya tersebut. Namun dua hal yang ia pegang teguh adalah tidak akan mencampuri urusan keluarga Clasky terlampau jauh dan tidak akan belajar bahasa inggris meski ia bekerja pada keluarga Amerika.
Dua budaya
Sangat menarik melihat interaksi antara dua budaya yang berbeda dalam film yang disutradarai oleh James L. Brooks ini. Keterbatasan bahasa dan perbedaan pola pikir yang saling bersentuhan ditampilkan dalam alur cerita yang asyik dan penuh makna.
Tidak ada kesan hubungan antara majikan dan pengasuh dalam film ini. Suasana rumah keluarga Clasky yang ramai dan dinamis meski terkadang bermasalah cukup membuka ruang bagi seorang Flor untuk menjalankan perannya disana. Salah satu prinsipnya untuk tidak ikut campur dalam urusan keluarga Clasky dapat dilaksanakannya. Sekalipun sulit dalam berkomunikasi, namun tidak ada pemaksaan dari keluarga Clasky pada pengasuh baru mereka untuk belajar bahasa inggris.
Keterbatasan bahasa mereka atasi dengan mencari padanan kata dalam bahasa lain seperti Italia, menjelaskannya panjang lebar dalam bahasa inggris disertai gerakan anggota tubuh atau menggunakan obyek benda tertentu. Kalau pada akhirnya Flor ditampilkan ingin belajar bahasa inggris itu lebih karena keinginannya sendiri untuk membuka diri pada dunia luar yang selama ini dihindarinya. Meski dengan begitu tidak serta merta Flor mengambil semua hal yang ada didunia luar tersebut. Ia tetap berpegang teguh pada akar budayanya, Meksiko.

Konsep laki-laki macho dalam budaya Meksiko juga disinggung dengan manis dalam film ini, bukan sebagai bahan tertawaan melainkan keberagaman budaya bangsa. Flor keheranan ketika dalam sebuah kesempatan ia melihat John menangis setelah bertengkar dengan Deborah. Seorang laki-laki macho tidak akan menangis, apalagi didepan wanita, begitu pikir Flor.
Penonton tidak perlu mengkerutkan kening ketika menonton film ini karena perbedaan budaya dan interaksinya diperlihatkan sebagai sesuatu hal yang menyenangkan meski jalannya tidak selalu demikian.
Konflik dalam film ini memuncak ketika suatu pagi Deborah yang jatuh cinta oleh kecantikan dan keluguan Cristina mengajaknya pergi ke kota tanpa meminta ijin oleh Flor. Cristina kembali dengan rambut bercat warna warni dan banyak belanjaan yang dibelikan oleh Deborah. Belum lagi reda dengan kejadian ini, Flor kembali terkejut dengan tindakan Deborah mengajak Cristina ke sekolah Bernie sampai-sampai Cristina berhasil mendapatkan beasiswa untuk bersekolah disana. Lagi-lagi Deborah melakukan hal ini tanpa meminta ijin dari Flor terlebih dahulu.
Lambat laun perubahan sikap terjadi pada diri Cristina, perhatiannya terpecah menjadi dua antara ibu kandungnya Flor dan Deborah. Cristina terbuai dengan berbagai hadiah materi yang diberikan oleh Deborah.
Suatu hari, Deborah memintakan ijin pada Flor supaya Cristina dapat menginap di rumah keluarga Clasky bersama dengan teman-teman sekelasnya. Flor yang waktu itu sedang mengadakan menyambut kedatangan seorang anggota keluarga lain yang hijrah ke Amerika kembali terkejut dengan sikap Deborah. Paginya, ia menuju ke rumah keluarga Clasky dan berkata bahwa ia berhenti bekerja.
Dalam perjalanannya bersama Cristina menuju ke halte bis, Flor mengatakan pada anaknya bahwa semua akan berbeda mulai saat ini. Cristina akan kembali ke sekolahnya yang dulu dan mereka tidak akan bertemu dengan keluarga Clasky lagi. Bagi Cristina Moreno perjalanan menuju ke halte bis pagi itu adalah perjalanan terpanjang dalam hidupnya. Dengan banyak hal baru yang ia terima dari Deborah dan keluarga Clasky, Ia merasa bahwa ibunya melakukan kesalahan besar dan berlaku tidak adil padanya. Ia menghardik ibunya didepan banyak orang dan tidak mau berdekatan dengan ibunya. Bagi Flor Moreno, perjalanan menuju halte bis pagi itu adalah pergulatannya mendapatkan kembali anaknya.

No comments:
Post a Comment