Sore itu, seperti biasa, aku dan seorang teman berjalan kaki menuju rumah pondokan kami. Kebetulan kami menyewa kamar di satu rumah pondokan yang sama dan karena masing-masing dari kami belum punya kendaraan, berjalan kaki adalah salah satu pilihan murah untuk bepergian.
Matahari sore masih menyisakan panasnya kala itu, kami berjalan santai sembari bercerita mengenai beberapa kejadian di sekolah. Semua berjalan baik-baik saja sampai ketika kami berbelok di sebuah tikungan dan mendengar seruan seseorang diatas sepeda motor yang melaju. "Lesbi." Kami berdua berhenti bercerita, saling pandang dan serempak menengok ke arah motor itu melaju. Tidak ada orang lain disekitar kami waktu itu, hanya ada kami berdua berjalan kaki dan orang itu seorang mengendarai sepeda motornya. Jadi kata itu pasti ditujukan kepada kami berdua.
Aku tertawa terbahak-bahak, sedangkan teman perjalananku menyumpah serapah ke arah orang itu. Orang gila memang asal bicara. Sayangnya tidak semua orang gila dipelihara dengan baik oleh negara, banyak diantaranya masih berkeliaran, bahkan mengendarai sepeda motor. Seperti orang yang sudah mengatai aku dan temanku lesbi sore itu.
No comments:
Post a Comment